Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Puisi

Cantikmu musibahmu (Tyas Febriastuti) Anugrah Tuhan pada umatnya Paras nan elok rupanya Berseri nan bersinar wajahnya Tipis eksotic bibirnya Bulat nan berkilau bola matanya Kecantikan yang tiada tara Tak setiap umat punya Biarpun apa umat mesti terima Harus bersyukur untuk segala Tuhan telah membagi rata Cantikmu kelebihanmu Camtik juga musibahmu Jikalau kau tak tau malu Jikalau kau sombong jua blagu Jikalau kau bertindak semaumu Pandang orang membawa napsu Bagai lenggokan sebuah sapu Kesana kemari tanpa baju Untuk dari itu Jaga paras selagi mampu

Puisi

Bukan kau cinta matiku (Tyas Febriastuti) Kau baik Kau perhatian Setiap detik kau beri kabar Namun.....itu dulu Pertama kau kenali ku Kau ungkapkan isi hati Kau bilang ku pujaan hati Kau bilang kau cinta mati Kau bilang ku yang slalu dihati Dan kau pun slalu janji Untuk slalu mencintai Kitapun menjalani Indahnya kehidupan duniawi Hati ini mengeras seakan mati Pertanda tak ingin kau pergi Bagiku kau sangat berarti Semua itu hanya janji Janji yang tak kau tepati Seenakmu kau pergi Tinggalkan ku sendiri Kemanapun ku cari Slalu tak ku temui Hingga ku sadari Kau bukanlah cinta mati

Puisi cinta

Celakamu pada satu kata [Tyas Febriastuti] Satu kata mudah terucap Mudah juga terbungkam Satu kata mudah teringat Mudah juga terlupakan Satu kata bak bunga segar Namun layu juga pada ujungnya CINTA.... Terucap tepat didepan mata Terasa bahagia juga berbunga Bagai bunga mekar kelopaknya Tertiup angin tumbanglah satu Tertetes air tumbanglah dua Terlalap api habislah semua Sayang masih muda umurnya Tak cukup umur si kembang mekar Saat itu musim gugur Salah pemilik memaksa mawar Biarkan malam jadi bersinar Satu kata tertuju mawar Celaka dia juga terdampar