Langsung ke konten utama

Aku tak pernah tau kau anggap aku apa
Aku berfikir, kau anggap ku bukan wanita baik
Mungkin dari first time kita bertemu
Ya.. Tempat berkonotasi negatif, tempat kita pertama bertemu!

Ingatkah kamu waktu itu?
Aku menatapmu tajam
Sedang kau balas sama
Lalu apa?
Aku berharap kau belum punya teman wanita
Ah bodoh! Halu saja!
Ya memang bodoh!
Akan ku kemanakan teman lelakiku juga
Mana mungkin dia mau rasa sayangnya dibagi!
Oh tidak!
Halusinasiku terlalu tinggi untuk itu
Sempat tak lagi berharap
Ternyata benar sudah ada temannya
Oh tapi tidak masalah karena kesepakatan
Yaa tapi ku tidak nyaman dengan semua itu
Tapi. Bagaimana ini, memang tidak bisa dibohongi.
Apapun!
Pertama
Ya serba pertama
Yang sulit untuk di singkirkan
Mungkin sepele bagimu atau siapapun
Tapi tidak denganku
Itu berkesan, sangat berkesan
Lupa?
Tidak semudah itu
Ini berat kata dilan
Tapi aku sendiri tak kuat menahannya!
Ingin aku marah
Ingin aku ulangi waktu
Tapi semua percuma!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan Permainan waktu di mulai Kesehatan fisik ataupun mental pekerja Keselamatan diri yg mungkin terabaikan Dari aku salah satu pegawai yang sangat kecewa. Kapan pandemi segera selesai? Rasanya bukan tak mau bersyukur lagi Tapi merasa di bodohi bekerja tanpa Bayaran tak seberapa Mungkin memang harusnya aku bersyukur  Tidak harus di rumahkan Dan masih mendapat bayaran untuk hidup Nyatanya tidak seindah bayangan kalian yg di rumahkan Aku adalah anak pertama dari keluarga broken home Aku tinggal bersama bapak dan kedua adikku Bapak ku bekerja serabutan  Tanpa penghasilan yg tetap Lalu dimana letak kekecewaan yang memuncak? Jika saja bapak petinggi tau..  terkadang aku juga membiayai kebutuhan rumah Jika bapak aku tidak dapat uang  Aku juga mempunyai tanggungan seperempat dari gaji pokok  Sebelum di potong 50% Atau sekarang menjadi setengah dari gaji yang aku terima Rumahku cukup jauh dari tempat

Dunia kerja

Oh dunia kerja Yg penuh dg drama Yg tinggi semakin tinggi Yg rendah semakin rendah Takaran apa yg dapat mengukur? Pendidikan kah? Atau keahlian? Atau siapa yang lebih lama disana? Zona nyaman. . Tidak. Harusnya kau tidak disitu lagi Iyaa. Nunggu dulu. . Ini namanya pengalaman. Stay in here until dead? Sama sekali tidak berfikiran. Hanya saja dapat gambaran. Tentang bagaimana memahami sikaap, sifat, dan perilakunya Tentang bagaiman memilah baik atau buruknya Tentang cara kita menghadapi semuanya.

Ruet 17

cintaku ruet 17 runa adalah anak kelas dua sma atau sederajat mestinya. tapi ia lebih asik dengan komputer kesayangannya. maka ia lebih memilih stop dari sekolah dan utek dengan komputernya yang always update itu. entah kenapa sih dia emang lebih suka dengan aplikasi di komputer lawas tapi update itu. beda dengan dare kakak runa, dare sangat berambisi menyelesaikan kuliah nya sesegera mungkin. dare juga termasuk cukup pandai. tak beda dengan runa, dare juga sangat suka di depan komputernya. lebih tepatnya gadget handphone yang always ganti tiap kluaran terbaru. mereka berdua adalah putra tante masya teman mamahku. aku adalah rasya teman sebangku runa sewaktu TK. runa adalah cowok tengil suka nangis bahkan suka bolos sekolah sambil nangis kalau ibunya tidak menunggui ia sekolah. dia itu cowo udik bandel ngeyel banget kalau dibilangin. kadang aku bosan menjadi teman sebangkunya karena idih mendengar suara tangisannya yang ngga berhenti berhenti. suka pengen gw tonjok kalau ke inget. ru