Langsung ke konten utama

Seperti wajah manusia

seperti wajah manusia

saat hati ini pilu tersayat tajam pisau
diamdiam hadirmu meredakan pilu itu
mengulurkan tangan dengan senyum manis
usap air mata di setiap tetesan tangis

rasa nyaman timbul beraturan
berjalan langkah demi langkah
merangkak menuju kesatuan
namun tersandar ketika lelah

dihadapkan lagi pada pilu hati
berkali kali datang menghianati
sungguh tak akan pernah usai
hati ini terus terbantai

hadirmu meredakan lagi
suasana mencengkram berubah sunyi
lagilagi tertetes air mata
yang kian tak ada habisnya

kali ini begitu berat, dan kau ada
sesegera menyodorkan tangan tuk kesekian kali
berat hati ini tuk berkata tidak
sedang hati sangat perlu

kesekian kali itu benar berat
ia pun memutar kata, semua terlontar!
benar menyentuh lubuk hati
tak tau arah aku hanya bisa pasrah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I don't know what

Aku punya rasa Bukan coklat,  strawberry, atau  melon Tapi rasa kasih sayang Jika boleh Di ibaratkan Seperti membuat pancakes Yg manis pasti banyak yg suka Begitu sebaliknya. Yg tawar pasti sedikit peminatnya Maka dari itu pancakes yg manis tentu kita butuh perasaan untuk membuatnya Sama halnya dengan kasih sayang. Seorang anak yg memberi  kasih sayang dengan perasaan penuh akan duterima baik pula oleh ibunya.
Untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan Permainan waktu di mulai Kesehatan fisik ataupun mental pekerja Keselamatan diri yg mungkin terabaikan Dari aku salah satu pegawai yang sangat kecewa. Kapan pandemi segera selesai? Rasanya bukan tak mau bersyukur lagi Tapi merasa di bodohi bekerja tanpa Bayaran tak seberapa Mungkin memang harusnya aku bersyukur  Tidak harus di rumahkan Dan masih mendapat bayaran untuk hidup Nyatanya tidak seindah bayangan kalian yg di rumahkan Aku adalah anak pertama dari keluarga broken home Aku tinggal bersama bapak dan kedua adikku Bapak ku bekerja serabutan  Tanpa penghasilan yg tetap Lalu dimana letak kekecewaan yang memuncak? Jika saja bapak petinggi tau..  terkadang aku juga membiayai kebutuhan rumah Jika bapak aku tidak dapat uang  Aku juga mempunyai tanggungan seperempat dari gaji pokok  Sebelum di potong 50% Atau sekarang menjadi setengah dari gaji yang aku terima Rumahk...

just my feel

Boleh menangis aku sudah Boleh bersedih aku selalu Boleh marah sering sekali Boleh benci mungkin durhaka Oh tapi sungguh tak kuat lagi Sudah berapa tahun menahan Nyatanya tak kunjung kelar Apa sih yang salah? Siapa ? Aku ini tumbuh karenamu Besar juga karenamu Menjadi baik atau buruk juga karenamu Tqpi kenapa aku benci sekali Rasa bersalah kau tak perduli Rasa marah kau dewakan Tunjukan tak suka padaku kau besar2 kan Senang rasanya bila tak dekat denganku! Lalu pertanyaannya! Kenapa kau hadirkan aku di dunia ini? Aku bersyukur bisa mngenal Tuhan, tumbuhan di bumi dan anekaragamnya Tapi aku tak bersyukur jika ada yg menghadirkan ku tapi tak peduli denganku Kau ini terdekat bagiku Kau ajarkan baik aku akan jadi baik Kau ajarkan buruk aku masih ingat Tuhan Lalu salahku dimana? Bukankah ini salahmu? Kau bertindak tanpa sepengetahuan kita. Kau merengek kepada kita! Kau menyesal mencari kita! Lalu! Kemana saja selama ini!